9 Catalysis - Prinsip Kimia Hijau

 


Catalysis (katalisis) adalah proses di mana suatu zat atau senyawa kimia, yang dikenal sebagai katalis, digunakan untuk mempercepat reaksi kimia tanpa mengubah dirinya sendiri secara permanen. Katalis dapat meningkatkan efisiensi dan kecepatan reaksi kimia, sehingga mengurangi waktu, energi, dan bahan yang dibutuhkan untuk proses produksi kimia. Penggunaan katalis juga dapat mengurangi jumlah limbah dan emisi karbon dioksida yang dihasilkan dalam proses produksi.


Beberapa contoh aplikasi catalysis dalam kimia hijau antara lain:

  1. Katalis Homogen. Katalis homogen adalah senyawa kimia yang dapat dicampur dengan reaktan dan berada dalam fase yang sama. Contoh katalis homogen yang sering digunakan adalah logam transisi seperti platinum, palladium, dan rhodium. Katalis homogen digunakan dalam reaksi yang melibatkan senyawa organik seperti hidrogenasi, hidroksilasi, dan oksidasi.
  2. Katalis Heterogen. Katalis heterogen adalah senyawa kimia yang tidak dapat dicampur dengan reaktan dan berada dalam fase yang berbeda. Contoh katalis heterogen yang sering digunakan adalah zeolit, alumina, dan karbon aktif. Katalis heterogen digunakan dalam reaksi kimia yang melibatkan senyawa anorganik seperti sintesis amonia dan hidrogenasi CO2.
  3. Katalis Biologis. Katalis biologis adalah senyawa kimia yang ditemukan dalam organisme hidup seperti enzim. Enzim digunakan dalam proses produksi kimia seperti produksi gula invert dan produksi alkohol dari fermentasi glukosa.

Penggunaan katalis dalam kimia hijau dapat membantu mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dan mempercepat reaksi kimia. Namun, pemilihan katalis yang tepat harus selalu dipertimbangkan berdasarkan pada sifat-sifat spesifik dari produk kimia yang dihasilkan dan kondisi operasi produksi kimia.

Posting Komentar untuk "9 Catalysis - Prinsip Kimia Hijau"